Penerjemah: Keiyuki17
Editor : _yunda


Qing Xiong dengan santai meraih Hongjun dan melepaskannya dari punggungnya, kemudian menggelitikinya beberapa kali. Hongjun tertawa terbahak-bahak. Qing Xiong menyuruhnya untuk berdiri dengan benar dan bertanya, “Buat masalah lagi?”

Tangan Hongjun yang tertutupi oleh abu menyapu wajah Qing Xiong. Melihat betapa kocak muka Qing Xiong, Hongjun hanya bisa menunjuk wajah Qing Xiong dan tertawa tanpa henti. Qing Xiong kebingungan, jadi Hongjun mulai menjelaskan secara detail. Setelah mengetahui tentang bagaimana Chong Ming hilang kendali, dia tidak bisa menahan tawanya.

Mereka berdua tertawa beberapa saat sebelum Hongjun berkata, “Apa yang kau bawa untukku hari ini? Berikan padaku!”

Qing Xiong menjawab, “Aku tidak membawa apapun.”

Hongjun tidak percaya padanya, jadi dia mulai mencari sesuatu di tubuh Qing Xiong. Qing Xiong biasanya tidak mengenakan pakaian sampai ke pinggangnya, jadi dia hanya mempunyai 2 kantong yang bisa membawa barangnya. Hongjun tidak menyerah jadi dia mencoba mencari sesuatu dari kantong itu. Namun, Qing Xiong menjawab dengan tegas, “Aku tidak membawa apapun.”

“Tidak ada buku bahkan tidak ada makanan.” Hongjun cemberut.

Qing Xiong tertawa, “Terakhir kali aku sudah membawakanmu beberapa buku legenda, apa kau sudah selesai membaca semuanya?”

Hong Jun menjawab, “Aku sudah membolak baliknya berulang kali sampai mereka usang.”

Setelah melihat wajah Hongjun yang penuh dengan kekecewaan, Qing Xiong tidak bisa menahan diri untuk menggodanya lagi dan bertanya, “Dimana keluargamu, Si Zhao Zilong?”

“Dia disini.” panggil Hongjun. Ikan mas yao itu melompat. 5 tahun lalu di Gunung Taihang, tanpa sengaja dia menemukan ikan mas setengah manusia yang sepertinya usahanya untuk berubah menjadi manusia tidak berhasil, jadi mulai saat itu dia mulai merawatnya. Setelah kejadian itu, Qing Xiong membawakan beberapa legenda tentang Pahlawan Tiga Kerajaan1. Hongjun sangat tertarik dan akhirnya menamai ikan mas yao ini “Zhao Zhilong” dan dia bahkan mengumumkan bahwa ikan mas ini akan melompati gerbang naga dan berubah menjadi naga emas.

Qing Xiong memperlihatkan sebuah tipuan. Dia menggenggam rantai di jari-jarinya, itu adalah benda berharga yang tergantung di rantai dan dia menjuntaikannya di depan Hongjun agar dia melihatnya.

“Apa ini?” Hongjun terkejut.

Harta itu terlihat sangat kecil dan indah — itu adalah sebuah liontin yang berkalungkan rantai emas. Liontin itu terbuat dari lapis lazuli2 dan liontin itu dikelilingi oleh lapisan logam. Ada sebuah kristal kecil ditengahnya, terlihat cahaya putih samar-samar di kristal kecil itu, seolah olah itu adalah lampu. Ketika Qing Xiong memutar-mutar liontinnya, kristal lazurite itu juga bersinar. Kemegahannya sama sekali tidak kalah dari matahari di langit.

“Aku akan meninggalkannya dalam perawatanmu.” Qing Xiong menaruh liontin itu di telapak tangan Hongjun. Melingkarkan rantai emas itu ke tangan Hongjun lalu tersenyum dan berkata, “Aku tidak berani mengajarimu cara menggunakan harta sihir dengan ceroboh lagi, jangan sampai aku dimarahi oleh ayahmu.”

Hongjun mendapatkan benda itu, memegangnya dan dia ingin segera mempelajarinya secara detail, jadi dia mengangguk. Qing Xiong menasehatinya lagi, “kau tidak boleh memecahkannya. Kristal ini sangat rapuh. Aku akan mengajarimu cara menggunakannya nanti.”

Hongjun dengan cepat meresponnya sebelum Qing Xiong meninggalkan kalung itu di tangannya.


“Dia sudah 16 tahun.”

Ketika Qing Xiong berjalan menuju aula istana samping, Chong Ming sedang minum teh. Qing Xiong duduk di depan mejanya dan menatap Chong Ming.

“Dia membuat masalah lagi hari ini dan aku menghukumnya dengan berat.” kata Chong Ming acuh tak acuh.

Qing Xiong menjawab, “Anak muda biasa membuat masalah. Di masa lalu, kau, Kong Xuan, dan aku juga sering membuat masalah.”

Chong Ming menaikkan alisnya dan berkata, “Dia belum siap.”

Qing Xiong menjawab, “Aku menerima surat ini semalam. Ini dikirim oleh Departemen Pengusiran Setan dari dunia manusia. Itu kurang dari 4 tahun sebelum Mara muncul di dunia manusia lagi. Surat itu berisi perintah untuk memanggil anak muda yang berbakat untuk kembali ke Chang’an, menurut dugaanku, mereka melakukan ini untuk persiapan munculnya kembali Mara 4 tahun lagi…”

Qing Xiong menyerahkan surat itu ke Chong Ming, tapi Chong Ming tidak meliriknya sedikitpun. Chong Ming menjentikkan jarinya dan bola api keluar dari ujungnya dan diarahkan ke surat itu. Qing Xiong tidak ingin surat itu terbakar, jadi dia mengambilnya lagi.

“Chong Ming, yao sudah merajarela di dunia sekarang. Bakat Tang3 sudah menurun, tidak ada cukup waktu sekarang.”

Chong Ming menoleh kesamping untuk menatap lurus ke mata Qing Xiong, kemudian mengatakan dengan jelas “Jangan lupa, kita itu juga yao.”

“Kau masih ingat?” Kata Qing Xiong. “Aku kira kau sudah melupakan sejak lama. Yang Mulia, Raja Yao.”

Chong Ming langsung mengeluarkan aura yang tidak mengenakkan seolah ada amukan api di sekitar tubuhnya. Alisnya mengkerut, tampak sangat marah saat menatap lurus ke arah Qing Xiong.

Dalam ruang belajarnya, Hong Jun pertama kali mencoba membongkarnya dengan dua pisau lempar, lalu mencoba memotongnya dengan gunting. Tapi dia tetap tidak dapat membongkar lapisan logam yang ada diluar liontin itu. Pada akhirnya, dia memukulnya dengan palu, bahkan setelah dia memukulnya dengan keras sampai keringat menetes di dahinya, dia masih tidak dapat mengeluarkan kristal kecil di dalam liontin.

“AHHHHH—” Hong Jun menggambil sebuah botol coklat dan ingin memukul liontin itu menggunakan botol itu.

“Mengapa kau menghancurkannya?” Tanya ikan mas yao dari salah satu sisi kamar, “Yang Mulia Qing Xiong sudah memperingatkanmu untuk tidak menghancurkannya.”

“Aku hanya ingin mengeluarkannya.” Kata Hong Jun, “Dan memasangnya di gagang pisauku.”

“Cahaya di dalamnya sangat tidak biasa.” Ikan mas yao itu naik ke atas meja lalu duduk di atas buku dan akhirnya tengkurap disana. Cahaya liontin itu terpantul di mata ikan itu.

“Ada lingkaran di luarnya.” Hong Jun mengamatinya sambil berkata, “Apa itu? Segelkah? Cahayanya terlihat sangat nyaman.”

“Aku merasa nyaman saat melihatnya.” kata ikan mas yao, ” Dan aku juga merasa lebih baik.”

Hong Jun mengambil liontin itu dan berkata, “Ayo pergi tanya ke Qing Xiong.”

“Hukumanmu belum selesai!” Ikan mas yao mengingatkannya, tapi Hong Jun sudah pergi membawa liontin itu.

Matahari terbenam, berwarna merah darah, melewati pegunungan. Burung-burung bersiul diantara puncak gunung bermandikan cahaya matahari terbenam.

Ketika Hong Jun sampai ke istana samping, dia mendengar keributan yang sengit keluar aula. Dia takut dan bersembunyi di belakang pilar.

Jiao4 hitam itu tidak mendapatkan statusnya dengan cara yang tepat, dia tidak akan pernah menjadi Raja Yao! Dia hanyalah reptil dari selokan, bagaimana mungkin dia layak?! “

“Tapi kita kalah perang, itu kebenaran yang tidak terbantahkan!” Qing Xiong berkata dengan suara rendah, “Kecuali kita kembali ke dunia manusia dan menghancurkannya sepenuhnya, jika tidak ketika Mara hidup kembali dan memerintah para yao, dunia manusia akan jatuh ke dalam jurang kesengsaraan!”

“Apa hubungannya denganku bahkan jika mereka benar-benar jatuh ke dalam jurang kesengsaraan?!” Chong Ming kesal, “Manusia mengabaikan moralnya saat melihat keuntungan dan mereka hanyalah sekumpulan orang yang tidak tahu rasa terimakasih. Mereka mengambil nyawa Lao San5, lalu membuang anaknya dengan manusia itu kepadaku untuk kubesarkan selama 12 tahun! Kenapa aku harus membesarkan anak yatim yang memiliki darah manusia yang mengalir di nadinya?!”

“Dia masih anak Kong Xuan.” Suara Qing Xiong terdengar rendah, tapi dengan celaan yang jelas. “Ketika Kong Xuan mati, apa kau tidak merasa menyesal sedikitpun?!”

“Penyesalan apa yang bisa kupunya?!” Chong Ming langsung berteriak, “Jika bukan karena orang itu, yang menyebabkan kematian Kong Xuan, apakah Hong Jun harus menjadi anak tanpa ayah atau ibu sekarang?!”

“Ada manusia yang tidak tahu rasa terimakasih dan yang mengabaikan moral demi sebuah keuntungan, tetapi ada juga teman manusia seperti Di Renjie.”

“Teman katamu?!” Chong Ming mencibir. “Dia tidak melakukan apa pun untuk manusia! Tentu saja tidak!”

Suara Qing Xiong bergetar, “Kong Xuan adalah salah satu dari Iblis Suci. Hongjun mewarisi Cahaya Suci Lima Warnanya6, dia dapat membasmi Jiao hitam itu untuk para Yao, membalaskan dendam ayahnya dan menghancurkan Mara yang akan bangkit. Selain itu, jika kau membuatnya tinggal di sini seumur hidupnya, dia akan menemukan kebenaran itu cepat atau lambat! “

“Pada hari di mana aku meninggalkan Dataran Tengah.” Chong Ming berkata dengan suara rendah, “Aku berkata bahwa aku tidak akan peduli lagi jika para yao hidup atau mati. Mara? Aku hanya berharap Mara akan hidup kembali sesegera mungkin, lalu membunuh semua manusia terkutuk itu!”

“Tidak bisakah kau sedikit lebih tulus?! Chong Ming! ” Qing Xiong tiba-tiba mengambil beberapa langkah ke depan. Aura yang tidak mengenakan meledak dari tubuhnya, dan tiba-tiba, istana samping dipenuhi dengan aura yang mencekam. Saat keduanya saling berhadapan, cangkir teh di atas meja terus-menerus bergetar, mengeluarkan suara gemerincing ringan, dan kaca jendela juga ikut bergetar.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari luar. Qing Xiong dan Chong Ming menarik aura mereka yang mencekam pada saat yang bersamaan, lalu menoleh ke asal suara itu.

Qing Xiong mengambil beberapa langkah untuk mengejarnya, tapi yang dia lihat hanyalah punggung Hong Jun.

“Ketika Kong Xuan pergi, jika kau mengucapkan satu kata saja untuk mendesaknya agar tetap tinggal, bagaimana jadinya hari ini?” Qing Xiong menghela nafas. “Kata-kata terakhir yang kau ucapkan untuknya hanyalah ‘pergilah’, dan sejak saat itu, yang hidup dan yang mati selamanya dipisahkan oleh surga.”

Setelah berbicara, Qing Xiong keluar dari istana samping, meninggalkan Chong Ming sendirian melihat senja di luar pintu dan setelahnya ia jatuh linglung.

Pada malam hari, langit dipenuhi dengan bintang-bintang dan sungai di puncak gunung Taihang tampak seperti air terjun.

Suara langkah kaki terdengar dari jauh, namun Hong Jun tidak bergerak sedikit pun ketika dia berbaring di atas sebongkah batu datar di Tebing Pengorbanan. Batu itu miring ke bawah menghadap ke tebing, jika seseorang tidak berhati-hati, mereka bisa jatuh ke jurang kapan saja.

Qing Xiong mendaki dan berbaring disamping Hong Jun. Keduanya tenggelam dalam keheningan ketika mereka menatap langit malam yang berbintang.

“Apa itu benar?” Tiba tiba Hong Jun bertanya.

“Mau itu benar atau tidak, kau sudah menemukan jawabannya dihatimu.”  jawab Qing Xiong.

Hong Jun tidak dapat menahan isak tangisnya, tapi Qing Xiong mengangkat tangannya dan mengulurkan tangan dan menekan matanya. Hong Jun meraih tangan Qing Xiong dan menyeka air matanya.

“Apakah Ayah membeciku?” Hong Jun tersengal-sengal saat dia terisak.

“Apa yang dia katakan seringkali berbeda dengan apa yang dia pikirkan.” Qing Xiong berkata dengan kagum. “Jangan salahkan dia atas apa yang dia katakan. Kalau dia benar-benar tidak mau melakukannya, tidak ada seorang pun di dunia ini yang dapat memaksanya. Apa kau masih menyimpan sesuatu yang kuberikan padamu hari ini?”

Hongjun mengambil liontin itu sambil gemetaran.

“Bukankah kau ingin pergi ke dunia manusia?” Qing Xiong mengambil liontin itu. Cahaya lembut dari dalam liontin itu menerangi setengah gunung dalam sekejap, ditemani kemegahan bintang-bintang yang memenuhi langit. Di bawah cahaya itu, Hong Jun secara perlahan menjadi tenang.

“Setiap kali aku datang, kau selalu membuat masalah untuk membuatku membawamu ke dunia manusia. Kau sudah tumbuh (dewasa) sekarang.” Lanjut Qing Xiong, “Aku katakan, ya, pergilah, Kenapa harus takut?”

Hongjun sangat gembira pada awalnya, lalu dia tiba tiba memikirkan Chong Ming dan ekspresinya berubah menjadi suram lagi. Dia menatap Qing Xiong dengan bingung.

Qing Xiong menatap cahaya dari liontin itu sambil bergumam, “Banyak hal yang dapat dimakan di dunia manusia, dan banyak hal menyenangkan yang dapat dilakukan. Banyak wanita-wanita cantik, teman yang dapat menemanimu minum, musik yang dapat melintas sejauh 10 li7, lampu yang tidak pernah padam saat siang ataupun malam. Pergilah. Pergilah ke dunia manusia yang tak terbatas. Kau tidak akan menyesalinya.”

Keesokan harinya, istana samping telah dibersihkan.

Hong Jun berjalan ke istana samping. Ketiga singgasana telah dipindahkan ke istana samping — Chong Ming duduk di singgasana bagian tengah, sedangkan Qing Xiong di sisi kiri. Ekspresi Chong Ming acuh tak acuh seperti biasanya. Hongjun memanggilnya, “Ayah”, lalu dia berdiri dengan baik dipojokkan.

“Aku bukan ayahmu.” Di atas singgasananya, suara Chong Ming tampak seperti tak berperasaan.

Hongjun berdiri di tempat tadi, merasa sedikit tidak nyaman. Dia menjawab Chong Ming, “Kau, kau adalah ayahku.” Namun tatapan Chong Ming berpindah dan menatap ke atas singgasana kosong di sisi kanannya.

“Ayahmu bernama Kong Xuan.” Chong Ming mengatakan dengan suara yang dalam. “Seperti diriku dan Qing Xiong, dia salah satu dari master Istana Yaojin. Kau pernah bertanya padaku dulu, siapa yang duduk di singgasana terakhir, dan sekarang aku dapat menjawab pertanyaanmu.”

“Orang yang pernah duduk di atas singgasana ini adalah ayah biologismu. Setelah ayahmu meninggal, Qing Xiong membawamu kembali ke Istana Yaojin. Sekarang setelah kau tumbuh (dewasa), sudah saatnya bagimu untuk kembali.”

“Ke mana aku harus kembali?” Tanya Hong Jun.

“Kau akan kembali ke tempat asalmu.” Kata Chong Ming dengan ringan.

“Tempatku di sini.” Hong Jun menambahkan, “Aku tidak ingin pergi ke mana pun.”


Bab Sebelumnya Ι Bab Selanjutnya

KONTRIBUTOR

yunda_7

memenia guard_

Footnotes

  1. Heroes of the Three Kingdoms.
  2. Kristal lazurite.
  3. The talent of Tang.
  4. Jiao: Jiaolong atau jiao adalah naga dalam mitologi Tiongkok, sering didefinisikan sebagai “naga bersisik”, dan tanpa tanduk. Menurut para ahli, naga ini disebut juga sebagai penghuni sungai. Namun ada perbedaan jelas antara jiao dan naga di Tiongkok.
  5. Lao San: saudara tertua ketiga. Lao San disini adalah ayah biologis Hong Jun, Kong Xuan.
  6. Pentacolour Sacred Light.
  7. 1 Li: 500m.

Leave a Reply