Penerjemah : Keiyuki17
Editor : _yunda
Orang bisa mendengar jarum jatuh di istana samping. Setelah beberapa saat, Qing Xiong berkata, “Hongjun, aku memerintahkanmu untuk pergi ke dunia manusia untuk melakukan tiga hal. Ayahmu telah membesarkanmu selama 12 tahun. Bisakah kau memenuhi 3 keinginan ayahmu ini?”
Hong Jun menatap ke arah Chong Ming, lalu ke arah Qing Xiong, sebelum menatap ke arah Chong Ming lagi. Akhirnya dia mengangguk. “Jika kau berkata seperti itu, aku akan pergi.”
Qing Xiong mengeluarkan sebuah surat dan berkata, “Di Renjie, ketika dia masih hidup, dia memiliki kantor pemerintahan yang disebut ‘Departemen Pengusiran Setan Tang yang Agung’1. Bawa surat ini dan lapor ke Departemen Pengusiran Setan. Di waktu yang akan datang, perlahan temukan identitas musuh yang membunuh ayah biologismu, Kong Xuan. Itu adalah tugas pertamamu.”
Setelah memikirkan hal itu, Hong Jun bertanya, “Siapa musuh ayahku?”
“Aku tidak tahu.” Qing Xiong berdiri. Bulu merak lain yang terbuat dari jasper muncul diantara jari-jarinya, dan dia memberikannya ke Hong Jun. “Orang seperti apa ayah biologismu dulu, seperti apa kehidupannya di Chang’an, siapa yang dia benci, siapa yang dia cintai, dengan siapa dia berhutang budi, dengan siapa dia bermusuhan — itu semua adalah hal yang tidak kami ketahui dan tidak dapat kami bicarakan. Hanya kau yang dapat menemukan semua jawabannya.”
Hong Jun ragu sesaat sebelum dia mengambil bulu merak itu.
“Empat Pisau Lempar Zhanxian sudah diberikan padamu saat kau masih kecil.” Chong Ming mengangkat tangannya dan mengeluarkan sebuah buku panduan, kemudian melanjutkan pembicaraannya, “Saat ini, yao mengamuk di Chang’an. Semua yao yang ada dibuku panduan ini dapat dibunuh.”
“Kay~” Hong Jun mengambilnya dan membuka buku panduan itu. Dia tidak mengerti satu huruf pun di dalam buku panduan itu tentang yao.
“Kau memegangnya terbalik.” Chong Ming mengingatkannya.
Hong Jun segera membalik buku panduan itu dan pura-pura membacanya dengan serius, namun dia terus melirik ke arah Chong Ming yang ada diatas singgasana. Chong Ming tidak melihatnya balik.
“Siapa itu Di Renjie?” Hong Jun bertanya ketika dia melihat ekspresi Chong Ming sedikit melembut.
“Seorang manusia.” jawab Chong Ming, “Mantan teman ayahmu yang telah lama mati.”
“Departemen Pengusiran Setan adalah departemen khusus untuk menangkap dan mengusir setan.” Jelas Qing Xiong, “Sekarang suku Yao Chang’an adalah musuh abadi dari Istana Yaojin. Setelah kau bergabung dengan departemen itu, kau hanya perlu mendengarkan apa kata mereka. Jika kau dapat mengusir Raja Yao yang menduduki Chang’an. Mungkin ayahmu dan aku akan kembali ke dunia manusia untuk menemanimu di masa yang akan datang.”
“Benarkah?” Hong Jun tiba-tiba mendongak.
“Kapan aku mengatakannya?” Alis Chong Ming berkerut selagi dia berbicara dengan dingin ke Qing Xiong.
“200 tahun yang lalu.” Qing Xiong berjalan mondar-mandir dalam istana dan berkata pelan, “Perang antara Istana Yaojin dengan Tanah Suci Mara telah berlangsung sangat lama, dan pada akhirnya…”
“Kau tak perlu mengatakan padanya.” Chong Ming menyela, “Dia tidak akan bisa melakukannya.”
Qing Xiong menjawab, “Dia itu juga anakmu, dia juga bagian dari Istana Yaojin.”
“Kau tidak perlu mengatakannya lagi!” Kemarahan Chong Ming meluap.
“Aku akan mengalahkan raja yao.” Senyuman dapat terlihat lagi di wajah Hong Jun. Dia menjawab, “Itu adalah tugas kedua, itu adalah sebuah janji!”
“Bahkan, jika kau memotong mayat jiao hitam menjadi 10.000 bagian.” Chong Ming mengertakann gigi-giginya, “Aku tetap tidak akan kembali ke dunia manusia. Kau tidak perlu membuang waktumu di sana dan berakhir kehilangan nyawamu!”
Hong Jun, “…..”
“Dan juga, liontin ini.” Qing Xiong melanjutkan perkataannya dan meletakkan liontin itu ditangan Hong Jun. Qing Xiong menjelaskan, “Setelah kau tiba di Chang’an, cari seseorang yang bernama Chen Ziang dan katakan padanya bahwa ini adalah Blazing Lamp… lupakan itu, kau tidak perlu mengatakan apapun padanya. Hanya bukalah seperti ini di depannya…”
Setelah dia berbicara, jari Qing Xiong yang ramping meraih liontin itu. Tanda yang menyala di lingkaran emas yang berada dibawah liontin itu, otomatis terlepas, dan bagian dari kristal itu terbang.
“…kemudian hancurkan kristal ini di depannya.”
Hong Jun terkejut dan bertanya “Kenapa?”
“Ini adalah Cahaya Hati yang diberikan kepadaku oleh Raja Kun dari Xuandu2.” Qing Xiong berkata, “penerus seharusnya dari keluarga Chen yang ada di dunia manusia, tetapi 200 tahun yang lalu telah terjadi sesuatu, ada kecelakaan kecil. Sehingga, kekuatan dari Cahaya Hati tidak dapat memasuki tubuh anggota keluarga Chen. Sekarang sudah saatnya mengembalikannya kepada pemilik aslinya. Ketika kristalnya hancur, Cahaya Hati akan otomatis memasuki salah satu tubuh mereka.”
“Itu belum pasti apakah makhluk itu masih hidup.” cibir Chong Ming.
“Itu bukan masalah jika dia sudah mati. Salah satu keturunan dari keluarga Chen dapat mewarisinya.” Kata Qing Xiong, “Hong Jun, bagaimanapun juga, kau harus menemukan penerus dari Cahaya Hati. Berikan cahaya itu kepadanya, dan bertemanlah dengannya. Itu adalah tugas ketiga. Setelah kau selesai dengan tiga tugas itu, kau dapat kembali ke Istana Yaojin. Dan ayahmu tidak perlu mengejarmu lagi.”
“Baiklah.” Hong Jun menyimpan liontin itu dengan hati-hati dan menjawab, “Aku akan menyelesaikan tiga tugas itu dalam 1 tahun dan kemudian pulang.”
Chong Ming mencibir.
“Kau memiliki Cahaya Suci Lima Warna Kong Xuan di dalam tubuhmu.” Chong Ming tidak dapat membantu tapi dia berkata, “Itu cukup untuk melindungi dirimu sendiri. Kau juga memiliki Pisau Lempar Zhanxian ditanganmu, jadi kau tidak akan menemui masalah dalam membunuh manusia atau yao. Aku sudah membesarkanmu selama 12 tahun, jadi kita punya yuanfen3 yang berhubungan. Jika aku tidak bertanya kepadamu tentang hal ini, Qing Xiong akan menyalahkanku karena bersikap dingin… sekarang pikirkan baik baik…”
Hongjun membuka mulutnya sedikit dan menatap lurus ke arah Chong Ming. Chong Ming akhirnya mengalihkan pandangannya ke arah Hongjun lagi, lalu mengucapkan setiap kata dengan jelas.
“Kau dapat memilih satu item dari Istana Yaojin. Selama kau memintanya, aku akan memberikannya kepadamu.”
Cahaya matahari terang menyinari istana dan mereka berdua. Awan putih seputih salju dibalik jendela, serta langit biru yang cerah.
Setelah waktu berlalu, Hong Jun akhirnya menjawab, “Aku ingin Ayah… menemaniku menuruni gunung, bolehkah?”
Chong Ming terdiam dalam waktu yang lama, kemudian dia bangkit dan berjalan ke satu sisi.
“Tidak.” Dia membelakangi Hong Jun dan tidak berbalik lagi.
“Kau bilang aku dapat mengambil apapun yang aku pilih.” Kata Hong Jun sambil tersenyum, “Jadi aku memilihmu.”
“Jangan main-main.” Qing Xiong berkata, “Hong Jun, ini untukmu.”
Qing Xiong memberikan Hong Jun sebuah buntelan. Hong Jun menerimanya, menyampirkannya di bahunya dan berjalan perlahan ke arah Chong Ming. Namun Chong Ming menolak untuk melihatnya. Chong Ming berbalik dan berjalan menuju salah satu sisi pelataran istana, jadi Hong Jun hanya dapat berhenti berjalan. “Kalau tidak ada yang ingin kau katakan, kau dapat pergi sekarang.”
Hong Jun terdiam sejenak, lalu berkata, “Kalau begitu aku tidak ingin apapun.”
Hong Jun berbalik dan berjalan keluar istana dengan perasaan kecewa.
“Dia persis seperti Kong Xuan.” Qing Xiong menghela napas.
Suara Chong Ming serak untuk pertama kalinya dalam waktu yang lama, dan bahunya sedikit bergetar ketika dia berkata, “Dia adalah dia, dan Kong Xuan adalah Kong Xuan. Setelah bertahun-tahun, aku sudah merelakannya pergi, tapi kau belum.”
Qing Xiong terdiam.
Dengan buntelan kecil di punggungnya, Hong Jun perlahan menuruni jalan berliku di Gunung Taihang. Ikan mas dibelakangnya melompat-lompat saat mengejarnya.
“Yang Mulia Pangeran, Yang Mulia Pangeran–” Ikan mas kehabisan napas saat mengejarnya. Dia berkata, “Kenapa kau pergi tanpa menungguku?”
Hong Jun tiba-tiba menoleh ke belakang sebelum ingat bahwa dia telah melupakan ikan itu.
“Kenapa kau di sini?” Kata Hong Jun, “Cepat, kembalilah! Kembalilah! Ayah bilang dunia manusia itu sangat berbahaya…”
“Raja Qing Xiong memintaku untuk menemanimu.” Ikan mas duduk diatas batu dan mengibaskan ekornya, lalu bertanya, “Kau tahu dimana Chang’an?”
Hong Jun menggaruk kepalanya.
“Kau tahu berapa banyak koin tembaga yang dapat ditukar untuk 1 tael perak?”
“Kau tahu di mana tempat membeli kuda?”
“Apa kau tahu perbedaan ketika memesan makan atau tempat tinggal? Apa kau tahu caranya menyapa manusia? Apakah kau tahu bahwa semakin tampan seorang pria, semakin licik dia? Apakah kau tahu…”
“Okay okay berhentilah berbicara!” Hong Jun menjawabnya, lalu meletakkan buntelan itu disampingnya dan duduk.
Ikan mas yao melanjutkan perkataannya, “Kau harus cuci tangan sebelum makan, memakai pakaian lebih saat cuaca dingin, dunia manusia punya musim semi, panas, gugur, dan dingin, dibandingkan dengan Istana Yaojin…”
Di kejauhan, di puncak Gunung Taihang, kicauan burung terdengar seperti gelombang. Roda emas bersinar menyinari dunia, kontras dengan sinar yang menembus lautan awan.
Suara ikan mas yao disamping telinga Hong Jun perlahan menghilang. Dia berfikir bahwa selama 12 tahun waktu yang dia habiskan di Istana Yaojin, dia tidak akan pernah meninggalkan ayahnya. Meskipun dia selalu ingin pergi ke dunia manusia di bawah gunung, sekarang saat dia meninggalkan rumah, dia berpikir bagaimana Chong Ming tampaknya ingin mengucapkan selamat tinggal padanya sebelum dia pergi. Untuk sesaat, dia tidak bisa menahan perasaan sedih yang memenuhi dirinya.
“Setelah menyelesaikan 3 tugas itu, kau dapat kembali ke rumah.” Ikan mas yao berkata, “Jangan menangis.”
“Aku tidak menangis!” Hong Jun membantah dengan nada tinggi.
“Kalau begitu ayo pergi.” Ikan mas yao berkata, “Kakiku sakit karena berjalan di jalanan gunung ini.”
Jadi Hong Jun mengangkat ikan mas yao. Ikan mas yao secara sadar menarik tangan dan kakinya, lalu Hong Jun memasukannya ke dalam buntelan. Ketika melihat puncak gunung sekali lagi, banyak perasaan yang tidak dapat dijelaskan memenuhi hatinya.
“Ayo.” Ikan mas yao berkata, “Sebentar lagi akan gelap.”
Hong Jun, “….”
Jadi Hong Jun berbalik dan berjalan di sepanjang jalanan gunung.
Tiga hari kemudian, di Istana Yaojin.
“Mengapa setelah perjalanan 3 hari 3 malam, mereka masih belum keluar dari Gunung Taihang?”
Chong Ming berdiri di atrium, melihat ke dalam kolam dengan ekspresi yang tidak sabar. Ada pantulan dari dalam kolam — Hong Jun berjongkok disamping aliran air saat dia sedang menggunakan kedua tangannya untuk minum air. Dia terlihat sangat tidak terawat dari ujung kepala sampai kaki, benar-benar terlihat tidak terawat.
“Aku sudah mengatakan sebelumnya, bahwa dia tidak boleh minum air seperti itu. Dia harus merebusnya dulu sebelum meminumnya atau dia akan terkena diare. Kenapa dia menjadi sangat ceroboh saat meninggalkan gunung!” Chong Ming marah.
“Dia akan tersesat.” jawab Qing Xiong.
“Sudah kukatakan bahwa ikan mas yao itu tidak bisa diandalkan!” Chong Ming gelisah saat dia berkata, “Lupakan, lupakan. Kau turunlah dan antar dia keluar dari gunung.”
“Aku tidak mau pergi.” Qing Xiong berkata, “Kalau kau ingin seseorang melakukannya, kau saja yang lakukan.”
Chong Ming melirik Qing Xiong. Qing Xiong tiba tiba berkata, “Dia hampir menemukan jalan keluarnya. Lihat, dia bisa keluar jika dia berjalan di sepanjang jalan bagian (sisi) kanan.”
“Yang disebelah kanan! Yang disebelah kanan!” Chong Ming dan Qing Xiong mendesak dengan cemas pada saat yang bersamaan.
Pada akhirnya, Hong Jun tidak ingin menghancurkan harapan semua orang dan memilih jalan yang benar. Akhirnya keduanya dapat bernafas lega. Qing Xiong berkata, “Akhirnya dia keluar. Jika dia berjalan melalui jalan dunia manusia, dia akan sampai ke Chang’an dalam sebulan.”
Hong Jun akhirnya berjalan keluar dari batas luar gunung yang dapat dilihat melalui pantulan kolam. Sosoknya menghilang di luar ngarai terakhir Gunung Taihang. Chong Ming tidak dapat melihat sosoknya lagi, dia berbalik dan berjalan pergi sendirian.
Bab Sebelumnya Ι Bab Selanjutnya
KONTRIBUTOR
yunda_7
memenia guard_